Apparently, telah tiba masa dimana kami berdua mulai sibuk merencanakan banyak hal baru dalam hidup ini. Bahagia sekaligus mendebarkan..

Sebenarnya telah lama hal ini ingin kutuang dalam sebuah tulisan. Entah karena didera rasa malas yang berkepanjangan untuk mengunjungi blog ini atau karena sekedar sibuk menjalani rutinitas sebagai seorang pelajar atau yang lebih parah, karena keduanya, sungguh berat rasanya membuat sebuah kalimat sebagai pembuka tulisan berikutnya.

Tapi tidak untuk malam ini kawan..

Tangan, mata, dan otak yang biasanya tak mau akur jika diajak bekerjasama untuk menulis di blog ini entah mengapa seperti layaknya satu kesatuan tubuh. Kompak! Mungkin karena berita yang ingin kusampaikan adalah berita yang membuatku sangat bahagia. Atau mungkin karena pikiranku melayang pada hari terakhir aku meng-update tulisan di blog ini (yang saking lamanya sampai akupun lupa kapan tepatnya jika tidak mengecek history tulisanku.. hehehe). Anyway, apapun itu, it doesn’t matter now. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana caranya memindahkan perasaan sukacita yang  kualami ini ke dalam sebuah tulisan.

Well.. Seperti yang selalu saya yakini. Hidup ini tidak akan terasa bermakna jika tidak dilalui dengan berbagi.. 🙂

15 Februari 2013..

Kisah ini dimulai di sebuah klinik kesehatan di kota Kanazawa, Prefektur Ishikawa, Jepang. Sebuah ilustrasi visual yang menggambarkan keberadaan secercah kehidupan di dalam rahim istriku nampak jelas terpampang di monitor. Sungguh.. aku sangat terharu melihatnya. Ingin rasanya kudekap cahaya kehidupan itu. Tak kuat rasanya aku meninggalkan rekaman indah itu walau hanya sedetik.

1 Maret 2013

Sebuah gelombang dengan irama yang cepat melintas satu persatu di layar monitor hitam putih itu. Suaranya lirih namun menggambarkan kekuatan hidup yang nyata. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku menyaksikan detak jantungmu “bubba” sayangku. Sebuah hal normal yang membuatku merasa istimewa..

14 Juli 2013 (3 Ramadhan 1434 H)

Hari ini aku dan istriku berdiskusi banyak hal tentang sang bayi. Tentang segala keperluan hidupnya selama kami disini, tentang namanya, tentang tendangannya yang semakin tegas berbekas di perut sang istri, dan tentang winter di bulan desember yang mungkin akan membuatnya kedinginan. Banyak hal yang memerlukan pertimbangan dan kami akan berusaha sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik selama semua diridhai oleh-Nya.

Kawan.. Bagiku, menjadi seorang pria dengan titel ganda, suami sekaligus pelajar yang sedang menantikan datangnya si buah hati di negeri orang, adalah sebuah tantangan yang istimewa karena tidak semua orang diberikan kesempatan ini. Saking istimewanya, untuk menjalani kehidupan seperti itu diperlukan kehadiran seorang istri yang mampu berbesar hati menerima perbedaan dan memiliki kesabaran berlapis baja. Karakteristik yang sangat sulit (atau bahkan tidak dapat) diajarkan di bangku sekolah dan (mungkin) tidak bisa diukur dengan metode apapun.  Maka berbahagialah orang-orang yang telah menemukan kebahagiaan itu dimana pun ia berada.

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1434 H. Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk menjadi pribadi-pribadi muslim yang teguh dalam ketaatan.

Ditulis sambil menunggu sahur hari ke-4 Ramadhan,

Asahi-machi 2-4-11. Kanazawa, Ishikawa